salam

Sabtu, 13 Maret 2010

Belajar dari Biji

Perhatikanlah hikmah Allah SWT meletakkan isi/biji di dalam buah! Di antara faedahnya, dia berfungsi seperti tulang untuk badan hewan. Dengan kekerasannya, dia menahan kelunakan buah. Kalau tidak ada biji, buah akan pecah dan cepat rusak. Ia seperti tulang, dan buah itu seperti daging yang dibungkuskan oleh Allah SWT pada tulang.

Di antara manfaatnya juga, melestarikan jenis pohon. Sebab, mungkin pohon akan mati. Maka, diciptakanlah apa yang menggantikannya, yaitu biji yang ditanam sehingga menumbuhkan seperti pohon induknya.

Manfaat selanjutnya, kandungan yang terdapat dalam biji-bijian itu seperti bahan makanan, minyak, obat, dan berbagai kegunaan lain yang dipelajari manusia. Tapi, yang tak mereka ketahui lebih banyak. Perhatikanlah hikmah Allah SWT mengeluarkan biji-bijian itu untuk manfaat-manfaat tersebut dan membungkusnya dengan daging yang lezat untuk konsumsi anak Adam.

Perhatikan pula hikmah yang menakjubkan ini. Allah SWT menciptakan buah yang lunak yang dapat rusak oleh udara dan matahari mempunyai kulit penutup yang menjaganya. Contohnya. delima, buah pala, buah badam, dan sebagainya. Sedang buah yang tidak rusak apabila tampak, Allah SWT memberinya penutup pada saat pertama kali keluar. Penutup ini melindunginya karena ia masih lemah dan kurang tahan terhadap panas. Apabila telah mengeras dan kuat, kulit penutup itu terbelah sehingga ia terkena sinar matahari dan udara. Contohnya, mayang kurma dan sebagainya.

Sekarang perhatikan pertumbuhan yang diberikan Allah SWT pada tanaman pertanian, sampai-sampai satu biji saja mungkin menghasilkan tujuh ratus biji. Kalau satu biji hanya membuahkan satu biji juga, tentu hasil panen tidak cukup jadi benih untuk ditanam lagi dan untuk bahan makanan manusia. Maka, tanaman pertanian punya pertumbuhan seperti itu untuk memenuhi kebutuhan pangan sekaligus bibit perkembangbiakan. Begitu pula buah pepohonan dan kurma.

Demikian juga cabang-cabangnya yang keluar dari satu batang sehingga dapat menggantikan batang yang telah ditebang dan dipakai manusia hingga tanaman itu tidak punah dan berkurang. Kalau pemimpin sebuah daerah ingin memakmurkan daerahnya, ia pasti memberi penduduk daerah itu benih tanaman dan juga memberikan bahan makanan sampai masa panen. Maka dari itu, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Tahu mengeluarkan banyak biji dan satu biji agar hasilnya dipakai untuk makanan manusia dan disimpan untuk ditanam lagi.

Kemudian perhatikanlah hikmah biji-bijian seperti gandum dan sejenisnya. Bagaimana biji gandum itu berada di dalam kulit, dan ujungnya berbentuk seperti mata tombak sehingga burung-burung tidak dapat merusaknya. Kalau kebetulan biji itu berada di luar tanpa kulit penutup yang melindunginya dari burung, tentu dia dapat berbuat sesukanya, merusak dan menyantap semaunya, dan para petani tidak dapat mengusirnya.

Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Tahu menciptakan pelindung-pelindung itu untuk menjaganya sehingga burung hanya dapat mengambil sekedar kebutuhan pangannya. Kebanyakan sisanya untuk manusia karena manusia lebih berhak mendapatkannya karena dialah yang bekerja keras mengeluarkan keringat menanamnya. juga karena kebutuhan manusia terhadap biji-bijian jauh melebihi kebutuhan burung.




Milis DT
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar



0 komentar:

Posting Komentar

Sign in Twitter

Twitter

Sign in to Twitter

If you’ve been using Twitter from your phone, click here and we’ll get you signed up on the web.

Create Your Account

Already using Twitter
from your phone? Click here.

Sign In Facebook

Welcome to Facebook

iklan

Support Palestine